Sabtu, 28 Desember 2013

Maafkan aku yang tak adil


“Maafkan bila aku tidak adil, kamu tidak tau apa apa tentang aku, tapi mungkin kamu telah membuka dirimu hampir seluruhnya untukku.”-Ratih Kumala

Sebait kalimat aku tulis untuk pembuka beberapa kalimat dibawahnya, aku kutip dari novel yang begitu rumit bagiku tapi sangat dalam artinya, seperti aku dengan kerumitanku yang ingin menjelaskan maksudku. Disini aku bermaksud meminta maaf padamu. Aku tak sepenuhnya melupakan dia, hanya saja dia terkubur oleh waktu. Kamu mengerti aku, mengenalku, tapi tidak pada cerita hidupku.

Aku tau sekarang aku sedang bersama siapa, seseorang yang sangat baik dan tidak ingin aku membuat orang itu membenciku seperti sang baskara membenci sang wulan.

Tapi tolong maafkan aku jika tak sepenuhnya tentang dirimu yang mengerumuniku, masih ada hal hal lama yang ingin aku sandang. Tak nampak seperti kenangan tetapi seperti kegiatan yang tak ingin aku lepaskan dari kebiasaan.

Biasa, aku hanya orang biasa yang suka berbagi cerita layaknya perempuan pada umumnya.

Dan tolong maafkan ketika aku menceritakan dulu-ku padamu, dan hal itu membuatmu tak senang. Kamu, tolong jangan tutupi kesalahanku. Ketika aku menyakiti perasaanmu tolong katakan! Tak apa bagiku.

Aku hanya senang berbagi cerita, dan mungkin cerita itu juga yang membuatku senang. Tapi tolong jangan tinggalkan aku karena aku tak dapat lepas sepenuhnya dari dulu-ku.

Aku tak mau sendiri, tak ada yang bisa aku bagi cerita. Meski aku tak takut sendiri dan sekarang aku sendiri. Pada dasarnya semua orang akan sendiri.. Nantinya..

Aku akui ada hal baru dalam hidupku, dan itu kamu. Membantu melangkah dalam mengubur dulu-ku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar