Kamis, 11 Februari 2016

Kemerdekaan.

Keringat mulai berkucuran.
sepatu vantofel mulai terhentakkan.
sang merah putih siap di kibarkan.
handuk goodmorning terbasuh oleh perjuangan.
seragam putih siap dikenakan.
kaos kaki panjang telah diulurkan.
pelembab bibir tak lupa di oleskan.
Nampak cantik dengan kerudung balutan warna putih itu. Pipi nya merona terkena sinar matahari. Aku tertarik padanya.
Disisi lain.
Dering ponsel mulai diabaikan.
penantian yang tak terhiraukan.
kucur air mata tak terbendungkan.
puluhan pack tisu tinggal kenangan.
Jeritan hati ini ribuan kali memanggil namamu, aku sungguh merindukanmu. Merindukan sosok yang menghangatkan ku dan menyayangiku. Sungguh aku tau engkau sedang berjuang melawan sinar matahari yang terik demi kesempurnaan upacara kemerdekaan.
Detik detik ujian.
buku buku soal telah mengantri untuk dikerjakan.
ratusan lembar rumus harus dihafalkan.
brosur bimbingan belajar mulai berterbangan, menawarkan segudang kelebihan.
Tapi engkau tak kunjung datang.
hanya sekedar membalas pesan?tidak.


Di sore hari kulihat instagram.
memandang lelaki tampan.
ia miliku sekarang.
namun kedepan?
siapa yang tau, ketika ia lebih memilih wanita diseberang sana
wanita yang berprofesi sama.
wanita yang juga berjuang demi upacara kemerdekaan.

Senin, 16 November 2015

Retaknya Dwitunggal Soekarno-Hatta.


Moh. Hatta tiba tiba mengundurkan diri dari jabatan wakil presiden RI pada 1 Desember 1956. Mundurnya wapres Hatta dari pemerintahan telah mengundang banyak pertanyaan dan reaksi dari berbagai kalangan. Pasca pemilu 1955 negara RI diguncang dengan bermacam persoalan bangsa dan Negara dan justru saat itulah masyarakat membutuhkan figure Wapres Hatta yang dikenal sangat jernih, tegas, dan tanpa kompromi dalam mengurus pemerintahan. Apa yang membuat Wapres Hatta mundur diri sebagai dwitunggal?
Sebenarnya diantara Presiden Soekarno dan Wapres Hatta sejak jaman pergerakan nasional telah memiliki perbedaan nyaa dalam memperjuankan politik kebangsaannya. Soekarno memilih aksi penggalangan massa untuk membangkitkan kesadaran berbangsa. Sebaliknya Hatta memilih jalan kaderisasi agar muncul banyak pemimpin bangsa yang menyuarakan pergerakan kebangsaan. Soekarno Hatta berselisih pandangan mengenai sikap non kooperasi yang harus dijalankan terhadap pemerintah Hindia belanda. Namun tatkala Jepang menduduki Indonesia, keduanya menyadari bahwa kepentingan pribadi harus disingkirkan dan kerja sama amat dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka. Akhirnya kedua tokoh berjabat tangan dan Soekarno berkata kepada Hatta: ‘inilah janji kita sebgai dwitunggal. Inilah sumpah kita yang jantan untuk bekerja berdampingan dan tidak akan terpecah hingga negeri ini mencapai kemerdekaan sepenuhnya.’
Dalam detik detik proklamasi, peran Soekarno-Hatta amat menonjol sebagai dwitunggal yang saling melengkapi. Keduanya kemudian menjadi symbol persatuan dan kekuatan bangsa. Soekarno yang sebagai orator yang pandai menggalang kekuatan massa untuk membangun bangsa dan Hatta yang didikan Barat amat pandai dalam mengolah administrasi pemerintahan. Karena kedekatannya saat itu, dapat dikatakan dimana ada Soekarno disitu ada Hatta
Keretakan dwitunggal mulai tampak sejak pertengahan tahun 1950. Seiring berlakunya system cabinet parlementer , dwitunggal Soekarno-Hatta menjadi tidak punya gigi lagi dalam pemerintahan. Soekarno masih beruntung dapat duduk sebagai kepala Negara, tetapi Hatta sudah tidak memiliki kewenangan untuk menjalankan tugas tugas wapres. Dengan demikian, peran Hatta dalam pemerintahan seolah olah sudah tidak dibutuhkan.

Dimasa Soekarno menerapkan konsep Demokrasi Terpimpin, hubungan Dwitunggal pun semakin meregang. Perselisihan paham benar benar berada pada puncaknya ketika Presiden Soekarno mendekatkan diri pada PKI yang jelas sangat memusuhi Wapres Hatta. Kemudian Wpres Hatta pun tidak sependapat dengan eksperimen politik Nasakom yang didengung degungkan Soekarno. Apalagi presiden Soekarno pada Oktober 1956 pernah berpidato mengajak untuk mengubur semua partai, meskipun tidak pernah dilakukan.  Wapres Hatta tidak kuasa menahan kecewanya sebab dengan mendukung presiden berarti mengubur demokrasi multipartai dan parlementer yang merupakan unsur pokok kedaulatan rakyat. Karena itulah dengan sangat terpaksa Wapres Hatta mengundurkan diri dari jabatannya. Akibatnya pemerintahan presiden soekarno menjadi pincang dan semakin otoriter. Kondisi politik inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh PKI untuk menggalang massa menduduki jabatan pemerintahan dan menghasut pihak pihak antikomunis.

Sabtu, 07 November 2015

Jalan kita berbeda.

Kau tau apa yang sedaritadi kupikirkan? Tanyaku. Tidak jawabmu. Aku tau semua terasa berat di mata dan dihati. Berat dimata mengangkut semua air mata yang ingin berlinang dan membanjiri kedua pipi. Dan berat dihati,berat untuk dipikirkan dan dirasakan. Kita bisa menutup mata ketika tidak ingin melihat sesuatu yang menyakitkan tapi tidak bisa menutup hati untuk tidak merasakan yang memang seharusnya dirasakan. Aku tau di diamkan seperti nasi yang terlalu panas atau air yang mendidih itu memang bosan tapi aku berusaha bertahan duduk disebelahmu mendengarkan semua tangisan dan jeritan dari dalam hatimu yang kau pendam dalam dalam. Aku bisa mendengarnya hanya saja tak ingin ku bahas. Aku tau semua itu sakit.
Aku membuka pembicaraan. ‘udah ikhlasin ya?’. Tangismu yang tadi kau pendam kini meledak di sampingku. ‘aku gak tau mau apa setelah ini’.
Diselingkuhi itu sakitnya gak seberapa. Tapi ketika ditinggal itu sakitnya luar biasa tapi tergantung ditinggal kemana.
‘sudah ya, aku tau dia emang segalanya buat kamu. Mungkin sudah jalannya seperti ini.’ Aku sadar terhadap apa yang aku ucapkan. Jika setiap tetes air mata yang keluar dari matanya berbunyi sangat deras, mungkin suara ku sudah tak terdengar lagi. ‘aku pengen ikut dia pergi.’ Gak bisa jawabku.
Aku gak mungkin kehilangan kamu gadis manisku.
‘aku sedih banget.’ Iya aku tau kamu sedih, aku bener bener tau.tapi kamu gak tau kalau aku juga sedih ketika harus tau niatmu untuk mengikutinya pergi dari sini.
Matahari pertama setelah waktu itu. Aku mendengar kabarmu melalui angina yang berbisik dari jendela kamarku. Aku langsung menyusul ke rumahmu. ‘apakah kesedihan kehilangan itu menular?’ gumamku. Namun kali ini aku bergumam sendiri, tidak aka nada satu pun orang yang mendengar gumam an aku di tengah keriuhan duka cita kehilangan gadis ceria yang baru saja kehilangan keceriaanya kemarin.
‘kini aku yang kehilangan keceriaan.’
Gadis manisku sudah tidur dengan lelap. Sudah bahagia bisa menyusul lelaki pujaannya disana.
Saat kejadian kemarin, kamu tau apa yg ku pikirkan sedaritadi? Aku ingin kau jatuh dipelukanku. Tapi ternyata tidak. Tidak seperti apa yang aku pikirkan. Tidak seperti jawabmu.
Maafkan aku tidak bisa menjaga raga dan jiwamu. Maafkan aku ketika kini aku memilih tetap bertahan di dunia yang terpisah oleh segunduk tanah merah yang basah. Maafkan aku ketika aku tidak menyusulmu disana.
Lelaki itu hanya pembohong jika engkau tau, namun sangat disayangkan ketika aku tidak bisa membuatmu percaya atas semua bukti ini.
Aku mengingikanmu disini, aku benar benar sedih sekarang.
Aku tau kesedihan itu terkadang menular. Dan aku tau takdir itu kita yang merubah. Maafkan aku ketika aku harus tetap menunggu waktu yang menjemputku untuk ke duniamu. Aku tau jalan kita berbeda, aku lebih suka menunggumu kembali meski itu tidak mungkin, sedangkan kau lebih suka berlari kea rah yang belum pasti. Dan tentu saja dunia kita sekarang berbeda.
Aku ingin kamu kembali, meski itu tidak mungkin.


Minggu, 10 Mei 2015

IKLAN! SEMUT JEPANG

KHASIAT SEMUT JEPANG:
Semut Jepang berguna untuk menjadikan tingkat kolesterol di darah normal
Mengobati dan meringankan penyakit jantung.
Mengobati dan meringankan penyakit asam urat
Menjadikan jumlah gula di darah menjadi stabil
Menjadikan tekanan darah stabil

Mampu menambah vitalitas dari pria maupun wanita, cocok bagi pria maupun wanita dengan jam kerja tinggi serta kesibukan untuk sehari-harinya, tubuh pun dapat menjadi lebih segar dengan semut Jepang. 
  HUB: 087739404156 atau 085228977409
lokasi: Gambiran, umbulharjo, Yogyakarta

Sabtu, 25 April 2015

What guess happen?

Dibawah naungan semburat awan kemerah-merahan. Duduklah seorang wanita di dipan taman dengan ke anggun an jilbab yang terurai, sehabis lebam matanya, masih terisak tangisnya.

Aku melepasnya. Melepas yang bukan mahramnya. Melepas semua. Semuanya!

Tangisnya menghilang, air matanya menguap kering.

Aku membuka lembaran baru. Baru tanpanya. 


Terimakasih, ya? J

aku kuat

Saat itu, kau datang padaku dengan isak tangis keras, mengadu dan mengeluh seakan berharap aku yang akan menghapus airmatamu dan menghilangkan isak tangismu. Seakan aku yang akan memelukmu dan menjagamu dari kesakitan hati. Seakan berharap akan ku pungutkan butiran butiran hatimu yang telah kau jatuhkan sendiri, kau pecahkan sendiri. Seakan ingin kau adukan pahit getirnya masalahmu dan hiburmu dengan guyonan yang akan membuatmu terpingkal. Seakan.
Tapi seakan itu. Aku lakukan. Ku punguti runtuhan hatimu, kusatukan, ku rekatkan, ku padukan dengan kasih murniku sebagai seorang perempuan. Tapi kau balas semua sembah perlakuan baikku dengan kepahitan. Kepahitan yang hingga kini masih kau sisakan, kau tancapkan.
Kau jatuh hati padaku, setidaknya itu yang kau katakana padaku. Aku mempercayainya dan aku membalasnya dengan murni. Aku membantu mu berdiri dari jatuh sakitmua oleh gadis itu. Kau jatuh hati padaku, pada ke lugu an ku yang merawatimu. Kau jatuh hati padaku, setidaknya itu yang kau utarakan untuk mengelabuhiku sebagai pelarianmu.

Dan kini, dan hari ini, dan saat ini. Aku membuat sebuah kesalahan, kesalahan kecil yang harusnya termaafkan oleh kata maaf saja. Namun kau jadikan hal itu untuk meninggalkanku. Aku tau dari kata katamu kau manfaatkan kesalahanku untuk menyudahi komitmen tak jelas ini. Aku tau kau bosan denganku. Aku tau kau hanya mencari yang sempurna. Tapi tidakkah kau sadar?! Tak ada yang sempurna di dunia ini.
Seharusnya aku sadar sejak awal, aku hanya perempuan lugu yang dipermainkan, dijadikan budak pelarian perasaan. Bodoh! Begitu bodoh diriku ini. Bahkan ketika kita jalan berdua bermesraan di siang hari. Kau jalan berdua dengan gadis lain dimalam hari. Dan kini? Dan kini kau tinggalkan ku untuk gadis yang telah menghancurkan hatimu, untuk gadis sebelum aku, untuk gadis yang mungkin memang lebih baik dari aku.
Kau permainkan aku dalam gelap jalan, kau menyuruhku seakan akan memang aku tunduk kepadamu, seakan aku ini pembantu bayaran mu. Yang kau bayar dengan omong kosong cintamu!
Ku teguhkan hati sekuat mungkin saat kau gantungkan aku selama seminggu, tanpa kabar pasti. Ku kuatkan tekadku untuk tetap berdiri. Ku pasang topeng manis untuk menutupi semua sedihku. Ku pasang raut bahagia, seakan bahagia. Seakan saja.
Kau tidak pernah tau rasanya menjadi seorang pelarian semata. Menjadi seorang yang gelap mata tentang suatu hubungan.
Kau tidak pernah tau jika kata kata itu menancap tajam dan keras di perasaan tulusku kepadamu, kau tidak pernah tau, dan selamanya tidak akan pernah tau bagaimana sakitnya kau permainkan. Kau hanya ingin dapat yang sempurna saja. Tak kan pernah kau dapat si sempurna itu.
Aku menyesal. Aku menyesal pernah menerimamu. Aku menyesal, sungguh menyesal pernah mengijinkanmu merusak kebahagiaanku. Namun setidaknya kaulah yang mengajarkan untuk tetap tersenyum sesakit apapun itu. Namun setidaknya aku tau bahwa aku kuat. Aku tak lemah sepertimu yang meminta bantuan untuk berdiri lagi. Setidaknya aku kuat menghadapi sakit ini. Aku kuat untuk bangkit lagi. Kuat untuk memasang raut muka bahagia walau sebenarnya seakan bahagia.

Terimakasih telah percaya padaku untuk membangkitkan keterpurukanmu dulu, meski kini kau sudah bangkit dan memulainya lagi bersama gadis itu J

Terlalu besar anganku.

Mungkin aku terlalu mengharapkanmu terlalu besar. Menceritakan setiap angan pada semua teman, membayangkan setiap momen yang ingin di abadikan, menjalani suka duka layaknya sang pangeran dan putri di negeri dongeng.

Mungkin aku terlalu berharap. Berharap semua angan dapat tercapai. Berharap semua berjalan dengan rencana sempurna. Tetapi, harapan besarku berakhir menjadi sebuah harapan kosong. Yang bahkan di nalar saja tidak bisa jika sudah mengetahui bahwa ini realitanya.

Aku menunggumu disini, berjam-jam tanpa banyak bertanya, aku datang disini ditempat pertama kali kita bertemu ini. Aku datang 30 menit lebih cepat dari biasanya. berharap kita sebahagia pasangan kekasih lainnya. Menunggu kedatangan sosok yang akan menarik tanganku untuk merasakan hiruk pikuknya perasaan senang.

Aku menunggu dengan memandangi semua raut bahagia disini, memandangi orang-orang yang lewat di depanku dengan semua pikiran positif ku jika nantinya kau akan datang dengan sebuah kejutan seperti biasanya, setidaknya seperti sebulan yang lalu sebelum kau terbaring lemah di rumah penuh dokter bedah itu. Aku menunggumu, aku menunggu menghabiskan sepanjang hariku.

Hingga langit menjadi kelam. Aku hanya bisa terdiam. Diam sendiri tanpa sosok yang datang. Aku duduk, aku menangis, aku sudah lupa. Lupa jika kamu juga mungkin sudah lupa denganku. Tapi kenapa aku tetap menunggumu. Namun aku tak menyesal.

Aku berjalan menuju tempatmu, tempat beristirahatmu. Tempat dimana banyak orang memakai pakaian berwarna hitam. Setidaknya aku bisa ikut merasakan damaimu disana. Aku mengingatmu dengan penuh harapanku, banyak harapanku.



Senin, 23 Juni 2014

bukan yang diharapkan.


Dari awal kita berjumpa, saling mengobrol aku bisa menebak beberapa sifatmu dan itu benar. Sopan, tipe pendengar, suka bertanya, tertutup dan penurut. Aku hampir tak percaya awalnya jika seorang pria yang mempunyai banyak teman sepertimu sangatlah tertutup terutama dalam hal perasaanmu, tak kau biarkan sedikit rahasiamu terkuak oleh public.
Aku sebagai teman barumu begitu tak menyangka, hingga akhirnya aku mengajarkanmu sedikit tentang kepercayaan (bukan dalam hal agama)K maksudnya adalah rasa percaya kepada teman.
aku membujukmu untuk percaya dan mengungkapkan isi pikiranmu. tentulah semua orang punya masalah. Jadi aku mengajari berbagi isi pikiran, curhat.
Tapi yang terjadi bukan hal yang kuharapkan. Dan aku baru sadar akhir-akhir ini K bagaimana mungkin? Aku malah jadi tidak mengerti. Malah jadi menyangkut masalah perasaan juga. Ini semakin sulit di urai.

Jumat, 20 Juni 2014

Ikhlas.

weheartit
jadilah orang yang ikhlas.
 
 kehilangan "aku ikhlas kau pergi, tapi aku tetap disini"

keputusasaan "aku ikhlas, aku tidak akan menangis karena menangis tidak akan mengembalikannya"

kegagalan "aku ikhlas mungkin ini yang terbaik keberhasilan bukan miliku sekarang"

kesakitan "aku ikhlas, tak apa kesakitan hatiku tidak akan membekas lama"

kekecewaan "aku ikhlas, tak apa, kecewaan menguatkan"
penantian "aku ikhlas aku menunggu meski kau tidak akan pernah datang"

ikhlas itu indah.
meski kita sudah memakan banyak harapan. belajarlah ikhlas.
namun keikhlasan tidak untuk di pamerkan, ditunjuk tunjukan jika kita sedang ikhlas. tidak!
ikhlas itu disimpan dalam hati, dijaga kemuliaannya.
jika kita tidak bisa melihat keikhlasan bukan berarti ikhlas itu tidak ada disana.

Pertemanan.

Teman itu tidak ada yang sempurna..
weheartit
kadang berisik, suka meminjam, tidak bisa jaga rahasia, suka menyakiti, menghianati, suka nikung, pelit, sombong, pamer, suka menghina.
kitapun juga meski kita tidak menyadari.
namun dengan segala kekurangan itulah kita bisa saling mengingatkan, memberi nasihat
membuat pertemanan kita penuh makna untuk di pelajari.
dengan segala kekurangan itu bukan berarti kita tidak bisa menyukai teman itu, bahkan dengan kekurangan itu kita bisa saling melengkapi.
jangan takut untuk menjadi diri sendiri saat berteman karena takut tidak ada yang akan mau berteman.
ketika kita memilih berteman dengan topeng dan kepura-puraan dan orang menyukainya, maka itu masalah kita.
tapi ketika kita apa adanya dan orang tidak suka maka itu masalah mereka.
pahamilah.
teman sejati tidak peduli kita ini siapa kaya atau miskin, cantik atau jelek. yang mereka peduli hanyalah selalu menemani, selalu ada, bisa membuat kita nyaman didekatnya, tampil apa adanya dan membantu kita menjauhi hal buruk.