“Maafkan bila aku tidak adil, kamu tidak tau apa apa tentang
aku, tapi mungkin kamu telah membuka dirimu hampir seluruhnya untukku.”-Ratih
Kumala
Sebait kalimat aku tulis untuk pembuka beberapa kalimat
dibawahnya, aku kutip dari novel yang begitu rumit bagiku tapi sangat dalam
artinya, seperti aku dengan kerumitanku yang ingin menjelaskan maksudku. Disini
aku bermaksud meminta maaf padamu. Aku tak sepenuhnya melupakan dia, hanya saja dia terkubur oleh waktu. Kamu mengerti aku, mengenalku, tapi tidak
pada cerita hidupku.
Aku tau sekarang aku sedang bersama siapa, seseorang yang
sangat baik dan tidak ingin aku membuat orang itu membenciku seperti sang baskara membenci sang wulan.
Tapi tolong maafkan aku jika tak sepenuhnya tentang dirimu
yang mengerumuniku, masih ada hal hal lama yang ingin aku sandang. Tak nampak seperti kenangan tetapi seperti kegiatan yang
tak ingin aku lepaskan dari kebiasaan.
Biasa, aku hanya orang biasa yang suka berbagi cerita
layaknya perempuan pada umumnya.
Dan tolong maafkan ketika aku menceritakan dulu-ku padamu,
dan hal itu membuatmu tak senang. Kamu, tolong jangan tutupi kesalahanku. Ketika
aku menyakiti perasaanmu tolong katakan! Tak apa bagiku.
Aku hanya senang berbagi cerita, dan mungkin cerita itu juga
yang membuatku senang. Tapi tolong jangan tinggalkan aku karena aku tak dapat
lepas sepenuhnya dari dulu-ku.
Aku tak mau sendiri, tak ada yang bisa aku bagi cerita. Meski
aku tak takut sendiri dan sekarang aku sendiri. Pada dasarnya semua orang akan
sendiri.. Nantinya..
Aku akui ada hal baru dalam hidupku, dan itu kamu. Membantu
melangkah dalam mengubur dulu-ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar